0
Posted by Unknown on 20.57 in

Manik-manik Limbah Kaca

Jika anda pernah mengunjungi pusat kerajinan manik-manik kaca yang ada di Desa Plumbon Kabupaten Jombang–anda dapat menikmati aneka ragam dan corak manik-manik kaca hasil karya seniman kaca setempat. Anda pasti tak akan menyangka bahwa aneka produk kerajinan berkualitas ekspor itu dibuat dari limbah kaca.
13609238531547515750
Kalung yang dibuat dari rangkaian manik-manik kaca gaya venesia sangat diminati wisatawan mancanegara, nilai ekspornya mencapai 12 milyar per tahun.
Teknik pembuatan
  1. Bahan-bahan limbah kaca disortir berdasarkan jenis dan warna.
  2. Bahan dibersihkan dan dikeringkan.
  3. Bahan yang akan digunakan ditambahkan bahan pewarna sesuai kebutuhan.
  4. Semua bahan dimasukkan ke dalam tembikar dan dilelehkan dengan api kompor kompresor dengan suhu 100C.
  5. Setelah leleh akan membentuk bulatan kaca pijar, dilanjutkan terus hingga tercampur merata
  6. Bila sudah merata gumpalan kaca dikait dengan sebuah tang pengait lalu ditarik. Tarikan akan membentuk batangan kaca memanjang dan menjadi keras ketika dingin.
  7. Selanjutnya dengan Teknik Lampwork batangan kaca dibentuk bulatan manik pada batang besi berlapis kaolin (mandrel).
13609241481839579836
Setelah dipisahkan berdasarkan jenis, ditimbang dan dicampur bahan pewarna, bahan-bahan siap dilebur
1360924219222974945
Peleburan dilakukan dengan tungku pembakaran sederhana, hasil rakitan sendiri
13609242822133958468
Sedelah bahan-bahan melebur, tercampur merata, dengan sebuah pengait, gumpalan kaca panas ditarik sehingga membentuk batang-batang kaca
13609243842129269069
Batang-batang kaca dibentuk menjadi bulatan-bulatan di kawat mandrel, setelah itu didinginkan, lalu dikeluarkan dari kawat itu sehingga membentuk manik-manik kaca
13609244861976695681
Limbah kaca bisa diolah menjadi aneka jenis aksesoris sesuai permintaan konsumen
Penemuan teknik pembuatan kerajinan kaca oleh para seniman Desa Plumbon, murni didapat dari coba-coba. Walaupun pengrajin Desa Plumbon tidak pernah mendapatkan ilmu tentang teknik pembuatan manik-manik kaca dari luar, tetapi akhirnya, teknik yang digunakan berujung pada suatu teknik yang disebut dengan Lampwork. Teknik yang sama, yang  juga digunakan oleh para pengrajin manik-manik kaca di Venesia, Murano dan negara-negara lain.
Pada saat Sumarah Adyatman melakukan penelitian di Jombang dalam rangka penulisan buku Manik-manik di Indonesia sekitar tahun 1995, saat itu asbes masih digunakan sebagai pelapis besi mandrel. Pemakaian bahan asbes terus berlangsung hingga beberapa tahun kemudian hingga suatu saat ada komplain dari pembeli Eropa atas penggunaan asbes. Ternyata penggunaan asbes meninggalkan residu yang kurang baik bagi kesehatan. Akhirnya dicarilah bahan lain yang berfungsi sama dengan asbes. Dari hasil coba-coba diketahui kaolin dapat berfungsi sama dan tidak meninggalkan residu berbahaya
Dari waktu ke waktu kemampuan teknis para pengrajin manik-manik kaca Desa Plumbon terus mengalami kemajuan. Selain adanya persaingan antar pengrajin, kemajuan juga distimulus oleh besarnya permintaan pasar. Motif-motif baru yang diminta para pedagang di Bali maupun pembeli langsung dari luar negeri senantiasa menuntut mereka untuk menempa diri agar teknik pembuatannya mampu menghasilkan produk manik-manik kaca persis dengan contoh produk yang diminta pembeli.
Kerajinan kaca di Desa Plumbon ini bukan hanya mengangkat perekonomian warga desa itu, namun juga telah melestarikan sebuah seni kerajinan kuno. Selain mengembangkan berbagai corak manik-manik modern, para seniman desa itu juga melayani pesanan replika manik-manik antik.

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 kreasi manik-manik All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.